Hidupmu Terlalu Ngebut? Bandung Punya 3 Tempat Ngopi Buat Kamu yang Butuh Slow Living

Kita sering terburu-buru dalam hidup. Padahal, tidak semua hal harus diselesaikan cepat. Kadang, hidup justru terasa lebih utuh ketika kita pelan-pelan menikmatinya. Di Bandung, saya menemukan tiga tempat ngopi yang mengingatkan saya pada itu semua.

Kadang kita tidak butuh banyak hal untuk kembali waras. Cukup satu cangkir kopi, udara sejuk, dan suasana yang tidak buru-buru. Bandung, selalu punya cara sendiri untuk membuat kita melambat. Udara sejuk, jalanan berbukit, dan rumah-rumah tua yang menyimpan banyak cerita seolah mengundang kita untuk berhenti sejenak dari rutinitas dan menikmati hari dengan lebih sadar. Rasanya, memang tempat yang cocok untuk slow living.

Pekan lalu, saya sengaja menyusun rute sederhana tanpa target destinasi untuk merasakan slow living di Bandung. Membuat jeda dari hiruk pikuk dunia, tanpa mengejar deadline, hanya duduk, menikmati sekitar, serta menyeruput tenang.

Di sinilah saya menemukan momen sederhana yang membuat hati terasa pulang. Duduk di bawah bougenville, menikmati kopi, dan hidup pelan-pelan tanpa diburu waktu.

1.Toko Kopi Lajeng, Seperti Pulang ke Rumah Eyang

  • Jl. Bukit Dago Selatan No.7, Dago, Coblong, Bandung

Begitu melangkah masuk ke Toko Kopi Lajeng, saya langsung merasa seperti pulang ke rumah Eyang Putri. Bangunan rumah yang dipertahankan, interior vintage, dan teras dengan tanaman bougenville yang rindang, membuat suasana begitu akrab dan menenangkan.

Toko Kopi Lajeng, mengusung konsep Slow Bar dimana pengunjung bisa menyaksikan langsung proses penyeduhan kopi sambil ngobrol ringan dengan barista. Suasananya membuat saya lupa sedang berada di kota besar.

Ketika ditanya ingin minum kopi apa, saya memilih kopi dengan rasa pahit lebih terasa. Kopi Ijen menjadi pilihan tepat sore itu. Disajikan dengan susu menciptakan keseimbangan rasa yang semakin menghangatkan bukan hanya suasana sore tetapi hati saya.

Kalau ke sini, jangan lupa untuk mencicipi Cheese Cake yang lembut, dan pas sekali jadi teman ngopi sore. Suasana rumah yang tenang, harga kopi bersahabat, dan baristanya ramah, tempat ini cocok untuk kita yang ingin rehat sejenak

2.Dreezel Coffee, Nostalgia di Rumah Lama yang Tenang

  • Jl. Tubagus Ismail No.7, Sekeloa, Coblong, Bandung

Ada banyak pilihan lokasi Dreezel Coffee di Bandung. Tapi saya diajak ke Dreezel Coffee yang di Jalan Tubagus Ismail ini. Salah satu alasannya, karena berada di bangunan lama, ada bougenville rimbun, dan pekarangan luas.

3.Kopi Moyan, Diam-diam Memberi Ketenangan di Balik Ramainya

  • Jl. Anggrek No. 30, Bandung

Kalau kamu morning person dan rajin mencari sinar matahari sambil sarapan, maka Kopi Moyan adalah tempat yang cocok. Sejak awal dibuka, Kopi Moyan memang dikenal sebagai kedai sarapan sambil berjemur di teras rumah. Seperti namanya, Moyan yang berarti berjemur di bawah sinar matahari ceunah (harus pakai ceunah karena urang Bandung :D).

Ini bukan kali pertama saya ke Kopi Moyan. Dulu, Kopi Moyan hanya buka sampai menjelang siang saja. Tapi sekarang, buka sampai sore dan menyediakan lebih banyak pilihan menu. Dari bubur, bihun, nasi, ketan serundeng, bala-bala, tahu kukus hingga jajanan pasar seperti klepon pun ada.

Nah, karena saya ingin slow living, maka saya datang ke sini pukul 10.30 WIB dengan harapan, antreannya sudah tidak mengular. Oh iya, sebelum ke Kopi Moyan saya dan kawan menikmati Pasar Cihapit dulu. Dari Pasar Cihapit jalan kaki ke Kopi Moyan. Lumayan untuk mengeluarkan keringat.

Sampai di Kopi Moyan kita akan disambut dengan design yang berciri khas serta dominan warna kuning. Tentunya staf yang ramah dan helpful. Sesuai harapan, antrean sudah tidak lagi panjang. Sat set sat set, saya dan kawan pesan Toast Kaya, Telor Matang, Es Teh Susu dan Es Kopi Susu.

Mungkin, sebagian dari kita, sudah terbiasa hidup dalam tempo cepat, sampai lupa bahwa hal-hal kecil bisa terasa begitu besar ketika kita melambat. Menikmati kopi sambil duduk di teras, di bawah bougenville yang teduh, dan ngobrol ringan bersama sahabat, bisa jadi menjadi sarana kita menemukan kedamaian kecil yang selama ini dicari.

Leave a comment

Your email address will not be published.